Selasa, 18 Agustus 2015

Inilah beda peristiwa KESURUPAN menurut Islam, Ilmu Psikolog dan Ilmu Kedoketarn, waspadai penyebabnya dan atasi dengan cara ini..!!! (lanjuttan 3)

SEBELUMNYA

irradiation (subjek tetap menyadari dirinya tetapi ada perubahan yang dirasakan pada tubuhnya. Kedua being diside, subjek berada dalam dua keadaan yang berbeda, namun ada sebagian yang dialaminya disadarinya. Stadium ketiga disebut stadium incorporation, subjek sepenuhnya dikuasai oleh yang memasukinya dan semua keadaan yang dialami tidak diingatnya.

b. Kesurupan dan hubungannya dengan kejiwaan

Kesurupan merupakan salah satu gejala kejiwaan. Seseorang mengalami kesurupan apabila mengalami kegoncangan kejiwaan. Yang berarti dia memiliki masalah dengan kesehatan mental. Sehinga dengan demikian dia memiliki jiwa yang tidak sehat. Adapun ciri-ciri individu yang normal atau sehat adalah:
1. Bertingkah laku menurut norma-norma sosial yang diakui.
2. Mampu mengelola emosi.
3. Mampu mengaktualkan potensi-potensi yang dimiliki
4. Dapat mengikuti kebiasaan-kebiasan sosial.
5. Dapat mengenali resiko dari setiap perbuatan dan kemampuan tersebut digunakan untuk menuntun tingkah lakunya.
6. Mampu menunda keinginan sesaat untuk mencapai tujuan jangka panjang.
7. Mampu Belajar dari pengalaman
8. Biasanya gembira.

Adapun indikator kesehatan mental menurut WHO
1. Bebas dari ketegangan dan kecemasan
2. Menerima kekecewaan sebagai pelajaran dikemudian hari.
3. Dapat menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan meskipun kenyataan itu pahit.
4. Dapat merasakan kepuasan dari perjuangan hidupnya
5. Mempunyai rasa kasih sayang dan butuh disayangi
6. Mempunyai spiritual atau agama.

Menurut zakiah darajat indikator kesehatan mental adalah:
1. Terbebas dari gangguan dan penyakit jiwa.
2. terwujudnya keserasian antara unsure-unsur kejiwaan
3. mempunyai kemampuan dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya serta memanfaatkannya untuk dirinya dan orang lain.

Istilah yang sama untuk kesurupan adalah kerasukan, kerawuhan, keranjingan. Kata surup, rasuk, rawuh, ranjing menggambarkan keadaan sesuatu yang berasal dari luar masuk ke dalam dan mengisi ruang dalam. Pengertian seperti ini sejalan dengan kamus Besar Bahasa Indonesia, yang mengartikan kesurupan sebagai kemasukan setan atau roh sehingga bertindak yang aneh-aneh.
Psikologi memberikan penjelasan mengenai fenomena kesurupan sebagai :
1. Keadaan disosiasi, saat seseorang seakan terpisah dari dirinya;
2. Hysteria , saat seseorang tidak dapat mengendalikan dirinya, atau ketidakmampuan seseorang menghadapi kesukaran-kesukaran, tekanan perasaan, kegelisahan, kecemasan dan pertentangan batin. Dalam menghadapi kesukaran itu orang tidak mampu menghadapinya dengan cara yang wajar, lalu melepaskan tanggung jawab dan lari secara tidak sadar kepada gejala-gejala hysteria yang tidak wajar.
3. Split personality , saat pada diri seseorang tampil beragam perilaku yang dimunculkan oleh pribadi yang berbeda. Penjelasan ini seringkali mengalami benturan dengan kenyataan-kenyataan budaya.
Kesurupan, harusnya kita tahu bahwa ada dua jenis kesurupan. yaitu ledakan emosi dan pengambilalihan emosi. Ledakan emosi: yang dimaksud dengan ledakan emosi adalah melepasnya sistem kontrol diri karena tekanan psikologis kuat secara internal. faktor eksternal. misalnya karena marah, seseorang langsung mengamuk seperti banteng haus.

baca juga : Cara dini menangani kesurupan

Pengambilalihan emosi: Yang dimaksud dengan pengambilalihan disini adalah lepasnya kontrol kita dari akal sehat dan kesadaran kita, lalu ada pihak lain yang mengontrol dan mengendalikan kita.

B. Kesurupan dalam Pandangan Budaya di Indonesia.......
(selengkapnya di halaman 4)

SEBELUMNYA