Dalam sehari kita berbicara ribuan bahkan jutaan kata-kata. Tapi coba hitung, berapa banyak kata yang kita gunakan untuk selalu menyebut, mengagungkan, memuji asma Allah? Jika dihitung, mungkin tidak seimbang. Bisa jadi kita lebih banyak berbicara masalah dunia dan topik kurang bermanfaat lainnya daripada menyebutdan mengingat-Nya. Kita mampu berbicara berjam-jam dengan orang lain untuk membicarakan berbagai topik, tapi mengapa lidah ini tadak dibiasakan mengucapkan sesuatu yang mengandung pahala dan manfaat dunia-akhirat; dengan membaca tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil, misalnya.
Rasulullah saw. adalah sosok yang paling banyak mengingat dan menyebut nama Allah. Tidak hanya kala duduk dan berbaring bahkan dalam tidurnya pun-yang jiwa beliau tidak pernah tidur-beliau selalu ingat Allah. Menurut Aisyah r.a., Rasulullah saw. adalah manusia yang paling banyak mengingat Allah di segenap keadaan. Ketika Muadz r.a. bertanya kepada Rasulullah, amalan apa yang paling disukai Allah. Beliau menjawab, "Hendaklah engkau mati dalam keadaan lidahmu basah dengan dzikrullah."
Di tengah perkembangan zaman saat ini kita mudah temukan orang yang mengalami pergolakan jiwa, labil, dan terombang-ambing oleh belitan berbagai masalah. Dampakkanya beragam. Ada yang stres ringan, ada pula yang stres berat hingga nyaris menghilangkan nyawa sendiri. Jiwa mereka kering dari cahaya ilahi sehingga mencari solusi masalah hidup dengan beragam cara yang berkeliru dan salah kaprah.
Rasulullah saw. mengajarkan kita cara sederhana untuk merelaksasi segala problem kehidupan, yaitu dengan menyebut dan memuji nama Allah (zikrullah). Orang yang selalu mengingat Allah, secara tidak langsung ia memohon dan menggantungkan harapannya kepada Dzat yang Maha Segalanya. Seolah-olah ia berkata, "Ya Allah, tolonglah hamba-Mu yang lemah ini. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Menolong setiap hamba yang membutuhkan." Jika Rasulullah saw. memberi teladan kepada umatnya agar selalu mengingat Allah, tentu bukan sekadar anjuran biasa, tapi karena manfaat yang luar biasa dibalik perintah itu. Apa keistimewaan nya ? DAlam Al-Quran Allah menjawab, "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram." (ar-Ra'd: 28)
sumber:Reportaseterkini
baca juga : Inilah Cara Berbakti Kepada Suami Ketika Haid, Bacalah Wahai Muslimah